Wednesday, November 5, 2008

KUNJUNGAN CARITAS JERMAN KE SRAGEN








Sragen (LENTERA) - Selasa, (21/10) Karitas Jerman yang diwakili oleh Karl Amman dan Michael Yuda beserta Tim KARINA KAS berkunjung ke Sragen. Mereka dijemput oleh Tim KARINA Posko Paroki Sragen di Sidoharjo dan langsung menuju ke lokasi daerah yang terkena banjir  pada Desember 2007 lalu yakni di Gawan, Tenggak. Tiba di lokasi rombongan menganalisa daerah bencana banjir dan juga beramah tamah dengan keluarga korban banjir yang menerima bantuan beberapa waktu lalu.

Perjalanan selanjutnya menuju ke daerah Pandak tepatnya di rumah kepala desa Pandak dan beramah tamah dan berdiskusi dengan perangkat desa Pandak dan desa Sribit seputar bagaimana cara menangulangi dan menghadapi bencana banjir baik sebelum, saat terjadi dan sesudah banjir. Perangkat desa akan membuat semacam posko sementara untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana yang bersifat dadakan seperti tahun 2007 kemarin.

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju daerah potensi bencana yang lain yaitu daerah yang terkena bencana tanah lonsor dan merupakan potensi tanah longsor di daerah Sambirejo dan Jenawi, Karang Anyar.

Acara sore harinya pukul 17.00 WIB diadakan pertemuan bersama dengan  para sukarelawan KARINA Sragen bertempat di Aula SMP Xaverius dan dihadiri oleh ±35 orang yang merupakan wakil dari tiap-tiap posko yang ada di Sragen.

Acara dipandu oleh Mas Anton, dari TIM KARINA Pusat. Materi Pengurangan Resiko Bencana alam disampaikan oleh Mas Yudha berdasarkan analisa tentang bencana gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta 27 Mei 2006 kemarin. Sedangkan materi pokok tentang Disaster Preparedness Workshop (Penanggulangan Bencana Alam) disampaikan oleh Mr. Karl Amman (Caritas Jerman)

Mr. Karl Amman juga menjelaskan bahwa Karitas adalah Caritas adalah gerakan sosial gereja yang memberikan respon dan reaksi terhadap bencana alam dan masalah-masalah yang berhubungan dengan narkoba, bencana dan manula. Karl Amman juga mengharapkan kita sigap dan bersiap sebelum bencana itu datang, karena jika kita bisa mengantisipasi maka korban dapat diminimalisir. Selain itu kiuga mampu menjalin relasi dengan berbagai instansi yang ada, misalnya Rumah Sakit, Pemerintahan, karena kita bisa terjun ke lapangan dengan berbagai personel tim dan itu akan sangat membantu sekali dalam evakuasi korban bencana.

Data-data yang masuk ke KARINA adalah data yang akurat yang kemudian akan ditindaklanjuti, jadi jumlah orang, apa saja yang dibutuhkan, bagaimana penyalurannya harus benar-benar akurat sehingga kita bisa menyelamatkan lebih dari yang kita perkirakan.(dn)