Thursday, January 10, 2008

Berbagi & Peduli Bagi Korban Banjir



Paroki, LENTERA - Kala itu Selasa, 25 Desember 2007 sekitar pukul 13.00 WIB sampai 03.00 WIB dinihari, Sragen, Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Ngawi dan sekitarnya diguyur hujan yang lebat dan begitu lama, sehingga sungai meluap dan terjadilah banjir dan longsor. Banjir kali ini melanda cukup luas di beberapa kota eks Karesidenan Surakarta dan kota–kota Jawa Timur yang dilalui Sungai Bengawan Solo. Banjir yang lebih hebat dibanding tahun 1966. Di Kabupaten Sragen sendiri banjir kali ini meliputi 16 Kecamatan dan banyak menelan korban harta benda dan jiwa (5 orang yang meninggal).

Tanggap akan situasi yang demikian, Kamis pagi (27/12) jam 06.00 WIB (usai Misa Pagi) Romo FX. Sukendar dan Romo FX. Suhanto beserta umat peserta Misa pagi dan Dewan Paroki membentuk Panitia Peduli Banjir untuk membantu korban bencana. Bahkan hari Rabu pagi sudah ada umat yang memberikan kepedulian dengan menyumbangkan uang untuk korban banjir di Sidoharjo. Kepedulian dan spontanitas dari umat dan Tim Kemanusiaan DP terkumpul Rp.12.500.000,-. Hari itu langsung dibuka Posko di dua tempat, Posko Pertama di Pasturan sebagai tempat untuk menampung dan menyiapkan bantuan baik berupa sembako dan peralatan rumah tangga Sembako yang dikirim mencapai 1.204 paket sembako untuk daerah Karangmalang, Mageru, Karangdowo dan Tangkil. Posko Kedua di rumah Ibu Suparman (Taman Asri) bekerjasama dengan ibu-ibu dan relawan membuat nasi bungkus 840 buah dan langsung disalurkan ke Tangkil, Sribit, Pandak dan sekitarnya.
Sementara dana terus mengalir masuk, para relawan yang terdiri dari Bapak, ibu dan kaum muda beserta Tim Kerja PSE dan Tim peduli kemanusiaan dengan ketulusan hati setiap hari memberikan dan menyalurkan nasi bungkus dan sembako ke Gawan, Tenggak, Pandak, Sidoharjo, Tangkil, Banyuning, Teguhan, Kuyang, Bogolan, Mlale, Dawungan, Jenar dan Jenawi.
Hingga tgl 31 Desember 2007 sesuai dengan slogan Yubileum Paroki Sragen yaitu gembira, berbagi dan peduli, kita mewujudkan iman dengan melayani sesama. Dana yang terkumpul dan disalurkan dari donatur umat, Dewan Paroki dan donatur luar bekisar Rp. 45 juta,- belum termasuk umat yang langsung memberi bantuan kepada korban bencana. Tidak itu saja, KARINA (Karitas Indonesia) Keuskupan Agung Semarang -lembaga sosial Gereja Keuskupan Agung Semarang yang dibentuk setelah gempa bumi di Jogja dan Klaten Mei 2006 dengan jaringan Nasional dan Internasional- menjadikan Paroki Sragen sebagai Posko penyaluran bantuan bagi para korban banjir mulai tgl. 29 Desember. Sampai saat ini dana dan kepedulian yang sudah tersalur kepada umat berkisar Rp. 150 juta. Tim relawan terus menyalurkan bantuan bencana ke wilayah Kabupaten Sragen, bahkan perhatianpun melimpah hingga ke Ngawi, Jawa Timur.
Berikut data yang bisa diperoleh dari Kabupaten Sragen:
• Rumah rusak 14.437 unit, roboh 64 unit, rusak parah 336 unit meliputi 8 desa dan 150 dukuh. 2 kecamatan longsor.
• Korban jiwa 5 orang (Sragen 1 orang, Sidoharjo 2 orang, Sukodono 1 orang dan Sumberlawang 1 orang)
• Yang mengungsi sebanyak 51.946 jiwa.

Panitia KARINA Posko Gereja Katolik Paroki Sragen telah membuat Jadwal piket lingkungan setiap harinya untuk menerima, menyiapkan dan mengirimkan bantuan kepada para korban banjir. Sekitar 150 relawan telah bergabung di Posko Paroki Sragen. Jika anda ingin bergabung untuk membantu bisa datang di Pasturan, antara pukul 09.00 hingga 16.00.
Peristiwa ini mengajak kita untuk lebih dekat dengan Tuhan dengan lebih peduli terhadap yang kecil, lemah, miskin dan menderita dan mau menjaga kelestarian alam ciptaan. Perhatian, bantuan dan keterlibatan bapak ibu saudara serta anak dan remaja masih sangat diharapkan.***

1 comment:

Anonymous said...

Aku titip link untuk website komunitas sragen ya, untuk sragen members silakan join ya

http://www.sragencommunity.info

please recommend this website by putting this url to your blog,